Selasa, 25 Agustus 2009

EVOLUSI JURUSAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT MENJADI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN





























Tahun Ajaran 2003 - 2004 SMK N 1 Jepara membuka jurusan baru yaitu Budidaya Rumput Laut dibawah bimbingan konsultan Dikmenjur yang juga Dosen Fakultas Kelautan UNDIP Dr. AB Susanto, M.Sc. Pada tahun tersebut pula tim awal yang dimotori bapak kepala sekolah dengan tambahan tenaga dari pusat 3 orang yaitu wahyu, Wahid dan Agung memulai aktivitas budidaya. Tahun pertama siswa rumput laut adalah siswa karimunjawa dan tempatnyapun memakai gedung SMP karimunjawa sebagai kelas jauh SMK N 1 Jepara. Pada perkembangannya 1 guru bantu yaitu wahyu ditempatkan di Karimunjawa dan 2 orang di Jepara. Hanya berselang sekitar 4 bulan SMK Kecil karimunjawa ditetapkan sebagai SMK N 1 Karimunjawa sehingga lepas penuh dari SMK N 1 Jepara. Sementara itu kegiatan budidaya di SMK N 1 Jepara dicobakan pada bak beton dengan spesies Gracilaroia sp. Namun metode itu gagal dan menjadikan pekerjaan rumah bagi tim. Berawal dari gagalnya uji coba di bak beton, akhirnya bapak kepala sekolah menambah 1 orang tenaga yaitu bapak Murtoyo. dari pemikiran sederhana pak Murtoyo atau biasa disebut Pak Moyo bahwa untuk berhasil menanm rumput laut Harus kembali ke Laut akhirnya menyisakan anggota tim menjadi 3 orang yaitu P Moyo, dan 2 guru bantu Agung dan Wahid dibawah koordinasi kepala sekolah. Dalam perkembanganya SMK n 1 Jepara membuak lahan budidaya di perairan Tegalsambi Jepara. Dalam waktu 45 hari dari 1 kwintal bibit yang dicobakan berkembang menjadi sekitar 4 ton. hasil ini tentunya menambah semangat tim sehingga memperluas lahan sampai kurang lebih 1 ha. Dalam waktu kurang dari 2 bulan rumput laut dipanen lebih dari 15 ton basah. Melihat potensi ini pemda Kab. Jepara pun semakin mendukung adanya Budidaya rumput laut di Kabupaten epara dengan berbagai bantuan. Tidak hanya itu, dukungan dari pusatpun terus mengalir. Memasuki tahun ajaran 2004-2005 SMK N 1 Jepara memiliki siswa Budidaya Rumput Laut sendiri sekitar 34 siswa. Mulai saat inilah kepercayaan piha pusat semakin luas, ditandai dengan direkomendasikannya siswa SMK di Indonesia dengan jurusan BRL untuk magang 2-3 bulan di SMK N 1 Jepara. Namun setelah beberapa periode penanaman ternyata diperoleh grafik yang menurun. Dari hsil evaluasi ternyata perairan Jepara hanya dapat ditanami rumput laut pada musim tertentu, khususnya kemarau karena pada musim hujan fluktuasi salinitas sangat tinggi, perairan keruh dan ombak dapat merusak lahan budidaya. Oleh karena itu akhirnya BRL beralih menjadi teknologi Pengolahan hasil laut yang akhirnya berubah menjadi Teknologi Pengolahan hasil Perikanan dengan produk utama tetap yaiti Rumput laut. Saat ini tenaga pengajar bertambah menjadi 6 orang dengan hadirnya Bu Selvinia Nilamsari tahun 2005 (sekarang Ka. Jur TPHPi), Heni akbar M tahun 2006 dan Fanni Al Fanany tahun 2007. Selama perkembanganya tercatat lebih dari 10 SMK pernah magang di TPHPi SMK N 1 Jepara. SMK N 3 Pacitan menjadi pioneer siswa prakerin dari luar ke SMK N 1 Jepara. Berikutnya menyusul SMK Lain seperti SMK N 1 Kalianget Madura, Loli NTT, Karimunjawa, Pangandaran , Balikpapan, Cimalaya karawang, Temon, Sanden, Bakung Blitar, bahkan dari Pulau Laut Barat. Tidak hanya itu, Budidaya Rumput Laut SMK N 1 Jepara juga menjadi tempat penelitian mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia seperti UNDIP, UGM, IPB, UNSOED, UNNES, dan beberapa Perguruan Tinggi lainya baik dengan tema budidaya maupun pengolahan rumput laut. Selama kurang lebih 6 tahun ini, TPHPi SMK N 1 Jepara juga menjadi objek kunjungan dan pelatihan bagi beberapa Pemda dan DPRD seperti Riau, NTT, Balikpapan, Pekalongan, Pemalang, Brebes, Batang dan masih banyak lagi. Selain itu hubungan dengan Dinas tertentu seperi Perikanan dan Kelautan, Pertanian, Industri dan Perdagangan, Kependudukan dan Transmigrasi pun tercipta melalui pelatihan dengan Instrukur dari Guru SMK N 1 Jepara dibawah koordinor Bpk Moyo selaku Ketua Jurusan Pada waktu itu. Hingga saat ini nama baik yang diciptakan secara langsung maupun tidak langsung telah membawa SMK N 1 Jepara menjadi SMK yang mungkin dipandang besar oleh SMK lain. Kerja keras ini berbuah dengan dibangunnya Gedung Uji Kompetensi di halaman depan SMK dan masih banyak lagi. Prestasi internal yang tidak kalah pentingnya yaitu dari 3 kali lulusan siswa TPHPi selalu berada dijajaran atas nilainya. Bahkan lulusan terakhir dari 10 besar nilai UAN di SMK N 1 Jepara 7 diantaranya siswa TPHPi dengan peringkat 1 dan 2 oleh Siti ruqoyah dan Kaharisma. Bravo TPHPi...................... Bravo SMK N 1 jepara...............

Rabu, 19 Agustus 2009

Kunjungan ke Perancis
















Pengolahan Susu di Saint Malo, Industri Rumah Tangga Sari buah Apel De Luney, Industri RT Yogurt, Lab. Ceta - Renes, Pabrik Surimi, Menara Eifell