Kamis, 04 Maret 2010

BAHAN PENGEMAS GELAS



Beberapa keunggulan yang dimiliki gelas adalah sebagai berikut :
 Inert (tidak bereaksi dengan bahan yang dikemas, tahan asam dan basa, dan tahan lingkungan)
 Gelas dapat dibuat tembus pandang/transparan atau gelap
 Selama pemakaian, bentuknya tetap
 Tidak berbau dan tidak berpengaruh terhadap bahan yang dikemas (tidak ada migrasi)
 Barrier yang baik terhadap uap air, air dan gas-gas lain
Selain keunggulan terdapat beberapa kelemahan gelas sebagai berikut :
 Rapuh/mudah pecah
 Bobot besar sehingga biaya distribusi dan transportasi tinggi
 Perlu bahan pengemas kedua
 Membutuhkan banyak energi

Tabel 2. Kriteria kadaluarsa beberapa jenis produk
Produk Kriteria Kedaluarsa
Susu bubuk
Sea food dry beku
Sayuran kering
Tepung mat
Udang kering beku
Minuman ringan Pencoklatan dan laju konsumsi 02
Aktifitas air
0ff-flavor dan perubahan warna
konsentrasi asam askorbat
konsentrasi karotenoid dan laju konsumsi 02
perubahan tekanan

UU pangan no.7 tahun 1996 Pasal 30 bab IV menyebutkan bahwa, ”Setiap orang yang memproduksi atau yang memasukkan ke dalam wilayah Indonesia, pangan yang dikemas untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, di dalam dan atau di kemasan pangan”.
 Nama produk
 Daftar bahan yang digunakan
 Berat bersih atau isi bersih
 Nama dan alamat yang memproduksi atau memasukkan ke dalam wilayah Indonesia
 Keterangan tentang halal
 Tanggal, bulan dan tahun kedaluarsa

Terdapat enam karakteristik penting yang harus diperhatikan dalam teknik penyimpanan, yaitu :
1. Kapasitas dan kekuatan. Semakin banyak jumlah yang disimpan, maka makin besar pula tekanan yang ditimbulkan. Oleh karena itu pintu harus kuat menahan tekanan dan angin.
2. Kekedapan terhadap iklim. Jika suhu tinggi akan mengakibatkan terjadinya migrasi air, maka struktur tempat penyimpanan harus kuat. Untuk negara tropis seperti Indonesia lebih cocok digunakan silo dan kayu.
3. Perlindungan terhadap tikus. Tempat penyimpanan harus tahan dengan serangan tikus, misalnya dengan silo dan beton agar tidak dapat digigit tikus.
4. Efisiensi insulasi. Efisiensi insulasi dapat dicapai melalui penggunaan silo yang konduktivitas panasnya rendah seperti yang terbuat dari kayu dan beton.
5. Pengaturan pengisian dan pengeluaran. Untuk bentuk penyimpanan sistem curah lebih baik digunakan pengaturan sistem FIFO (First In First Out), sedangkan untuk sistem karung disarankan untuk membuat tempat penyimpanan dengan 2 pintu untuk masuk dan keluar.
6. Nilai ekonomi. Untuk petani pembuatan tempat penyimpanan menggunakan bahan yang murah, pengangkutang yang murah dan biaya konstruksi semurah mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar